JAKARTA - Indonesia Sustainable Procurement Expo (ISPE) 2022 akan diselenggarakan untuk pertama kalinya dengan tujuan mengenalkan kepada stakeholder terkait dan masyarakat yang lebih luas mengenai Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) dengan konsep Sustainable Procurement (pengadaan berkelanjutan).
Kegiatan yang rencanannya akan diselenggarakan pada tanggal 31 Maret - 1 April 2022 ini bertujuan membantu pemerintah Indonesia untuk kembali menghidupkan dan memajukan Industri Pengadaan Barang dan Jasa dan UMKM yang terdampak selama masa pandemi.
Peluncuran (pengumuman resmi) ISPE 2022 dan penandatangan kerjasama beberapa pihak inisiator dan pelaksana ISPE 2022, telah dilakukan di restaurant SEABAT, Jl. Purworejo No.3 Menteng, pada hari Kamis, 30 Desember 2021.
Penandatangan dilakukan secara hybrid atau gabungan antara online dan offline, dimana yang hadir secara offline diantaranya Budi Pramana Ginting perwakilan resmi AKEN (Asosiasi Katalog Elektronik Nasional), Soegiharto Santoso alias Hoky perwakilan resmi APTIKNAS (Asosiasi Pengusaha Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional), Margo perwakilan resmi Raja Travel sebagai Official Travel Partner dan Laksa Ersa Anugratama perwakilan resmi KREEN selaku pelaksana kegiatan.
Sedangkan yang hadir secara online yaitu Gatot Pambudhi Poetranto, S.Kom, MPM perwakilan resmi LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah) dan Alwis Rustam perwakilan resmi APEKSI (Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia).
ISPE 2022 ini merujuk pada sebuah inisiatif global yang dimotori oleh Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) dalam dekade terakhir yaitu Sustainable Development Goals (SDG) 2030 untuk menghilangkan kemiskinan, menjamin kesetaraan dan mengurangi efek dari pemanasan global untuk melindungi pemenuhan kebutuhan untuk generasi mendatang.
Untuk mewujudkan hal tersebut maka setiap negara harus memiliki Program untuk mewujudkan hal tersebut, salah satunya adalah Pengadaan Berkelanjutan (Sustainability Procurement). Berdasarkan United Nations Environment Programme (UNEP), Sustainable Procurement adalah sebuah proses dimana organisasi publik memenuhi kebutuhan akan barang, jasa, konstruksi dan utilitas untuk mencapai Value For Money (VFM) dalam keseluruhan siklus penggunaan yang menguntungkan tidak hanya bagi organisasi tersebut, tetapi juga untuk masyarakat dan ekonomi.
“Exhibition ini akan mengusung Tema: Sustainable Procurement for Indonesia's Best Future. Dalam acara ini akan ada juga beberapa forum dari beberapa Asosiasi dan Presentasi dari beberapa Sponsor. Pembukaan ISPE 2022 rencananya akan dilakukan oleh Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintahan (LKPP), bersama Kementerian Perindustrian Indonesia, Kementerian Perdagangan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, serta tentunya Gubernur Bali/Walikota Bali, ” ungkap Sutardi, Ketua Umum AKEN.
Sementara Sekertaris Jenderal AKEN, Budi Pramana Ginting mengatakan bahwa Pengadaan Berkelanjutan (Sustainable Procurement) adalah program praktik pengadaan yang menimbulkan dampak positif untuk Lingkungan Sosial dan Ekonomi dan Sustainable Procurement sudah memiliki standar ISO 20400:2017. Di sektor pemerintah program ini dikenal dengan Sustainable Public Procurement (SPP).
“Tujuan Pengadaan Berkelanjutan ini untuk memaksimalkan Value for Money dengan memasukan 3 kriteria yaitu Ekonomi, Aspek Sosial dan Lingkungan Hidup dalam proses pengadaan barang/jasa, " jelas Budi.
Jika dilihat dari berbagai aspek dalam Pengadaan Berkelanjutan, banyak upaya yang harus dilakukan para pihak dalam merealisasikannya dengan risiko dan biaya yang tidak kecil. Namun demikian inisiatif Pengadaan Berkelanjutan ini mendorong terpenuhinya harapan pengguna barang/jasa, mendorong terciptanya keunggulan kompetitif melalui fungsi pengadaan barang/jasa serta mendorong adanya inovasi menuju Pengadaan Berkelanjutan.
"Kami mengangkat Sustainable Procurement sebagai langkah membantu mensukseskan Program Pemerintah dalam menjalankan Sustainable Public Procurement dan membantu para Stakeholder dalam menjualkan produk mereka kepada user yang dalam hal ini Pemerintah dan UMKM, " lanjut Budi.
Barang-barang yang termasuk pada sustainable procurement diantaranya Kertas, Furnitur, Peralatan Listrik dan Elektronik, termasuk sub-produk tertentu seperti Komputer dan laptop, Printer dan perangkat Multifungsi AC, Pusat Data, Cahaya dan Lumineer. Peralatan Pengolahan Limbah Medis (Autoclave dan Microwave Hybrid).
Selain itu di pameran kami akan ada banyak display terkait barang-barang elektonik, IT, dan perlengkapan kantor lainnya dari para Exhibitor serta UMKM yang menjadi participant di Event ISPE 2022.
Dalam kesempatan tersebut Ketum APTIKNAS, Hoky menyatakan, Event ISPE 2022 ini dapat menjadi ajang pertemukan stakeholder pengadaan barang/jasa Pemerintah dan UMKM serta para penyedia barang/jasa yang tergabung dalam LKPP, tentunya termasuk mempertemukan para pimpinan ataupun perwakilan pemerintah Kota dari seluruh Indonesia, sehingga kegiatan tersebut akan sangat bermanfaat bagi semua pihak yang terlibat didalamnya, karena dalam kegiatan tersebut bukan hanya sebagai ajang transaksi jual beli, melainkan akan menjadi ajang membina hubungan dan melakukan edukasi pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dengan tepat guna, karena pada kegiatan ISPE 2022 tersebut akan dilakukan pula seminar maupun workshop implementasi smart city dan pemanfaatan aplikasi-aplikasi buatan anak bangsa.
Hoky menambahkan bahwa kegiatan ISPE 2022 akan berlangsung dengan sangat sukses, sebab didukung oleh LKPP, APEKSI, AKEN, APTIKNAS dan Raja Travel sebagai Official Travel Partner dan EO KREEN selaku pelaksana kegiatan, dan penandatangan secara bersama-sama untuk menunjukan komitmen akan bersama-sama mensuskeskan kegiatan tersebut.
Sementara, Laksa Ersa Anugratama, Event Director dari KREEN selaku pelaksana ISPE 2022 mengatakan bahwa kegiatan semacam ini sangat baik untuk memberikan pemahaman sekitar pengadaan barang dan jasa kepada masyarakat luas khususnya perusahaan-perusahaan dan organisasi publik.
“Rencananya Exhibition ISPE 2022 akan diadakan di Mangupura Hall 31 Maret - 1 April 2022. Selama Pameran berlangsung akan ada Main Stage yang akan diisi untuk acara Opening Ceremony, Closing Ceremony dan Forum-Forum serta akan ada 80 Booth Pameran yang berasal dari berbagai macam Kategori Penyedia Barang/Jasa dan UMKM dari Seluruh Indonesia, ” jelas Laksa. (***)
Baca juga:
7 Perusahaan Asuransi Terdaftar di OJK
|